Mahasiswa Tiongkok Dipersulit di Australia

Mahasiswa Tiongkok Dipersulit di Australia
Larangan penerbangan terkait wabah Virus Corona menyebabkan banyaknya mahasiswa yang sempat ditahan di bandara dan sebagian langsung dipulangkan. Pihak universitas meminta maaf atas perlakuan tersebut. Foto: Reuters

Kementerian Dalam Negeri menyatakan petugas perbatasan telah melaksanakan tugas sesuai kewenangannya.

"Kesehatan dan keselamatan masyarakat Australia merupakan prioritas tertinggi pemerintah. Ini mencakup semua orang di Australia mulai dari warga negara, penduduk tetap dan pemegang visa sementara," kata pernyataan Depdagri.

Mahasiswa Tiongkok Dipersulit di Australia Photo: Universitas Monash menunda dimulainya masa perkuliahan hingga dua minggu dari jadwal sebagai antisipasi merebaknya Virus Corona. (Facebook: Monash University)

 

Sementara itu Menteri Pendidikan Tinggi Dan Tehan bertemu dengan pengurus Universities Australia pada Senin malam, untuk memastikan reputasi sektor pendidikan Australia tetap terjaga selama krisis ini.

Menteri Tehan menjelaskan univeritas memiliki fleksibilitas untuk pengaturan kuliah mahasiswa Tiongkok yang terdampak, yaitu kuliah online atau kuliah jarak jauh.

Universitas Monash yang memiliki porsi mahasiswa asal Tiongkok sangat tinggi, mengumumkan akan mengundurkan dimulainya masa perkuliahan hingga dua minggu dari jadwal seharusnya.

Sebuah petisi online yang didukung ribuan orang juga meminta Universitas Sydney untuk melakukan hal yang sama, namun hingga saat belum ada kebijakan dari universitas tersebut.

Menurut catatan, sekitar 189.000 mahasiswa asal Tiongkok saat ini terdaftar di sektor pendidikan tinggi Australia. Dari jumlah itu, 155.000 orang mengikuti perkuliahan di universitas.

Asosiasi perguruan tinggi Australia mengecam tindakan petugas bandara terhadap mahasiswa asal Tiongkok terkait wabah Virus Corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News