Mahasiswa UI Ciptakan Inovasi Slang Pengisi Lambung

Berawal dari Kesalahan Pemasangan yang Nyasar ke Paru-Paru

Mahasiswa UI Ciptakan Inovasi Slang Pengisi Lambung
MANFAAT BESAR: Sigit Mohammad Nuzul dan Adeline Sthevany menunjukkan slang Safety Nasogastric Tube karya mereka di kampus Universitas Indonesia Kamis (4/12). Foto Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos/JPNN.com

Inovasi dari negeri jiran tersebut, sejenis bahan magnetik dipasang di mulut slang yang dimasukkan ke lambung. Setelah melewati faring, dilakukan pemindaian sinyal magnetik dengan bantuan alat eksternal. Dengan indikator tertentu, bisa diketahui slang NG Tube itu masuk saluran pernapasan atau pencernaan.

Tapi, kata Sigit, alat dari Singapura itu tidak cocok diterapkan di Indonesia yang unit layanan kesehatannya tersebar hingga desa-desa. Bagi dia, inti dari inovasinya adalah menghadirkan peralatan medis yang berdaya guna tinggi, tetapi tidak terlalu mahal harganya. Untuk membuat prototipe inovasinya itu, misalnya, Sigit hanya mengeluarkan biaya tidak sampai Rp 100 ribu.

Karena itu, jika pengurusan hak paten atas inovasinya tersebut keluar, Sigit berharap, ada perusahaan alat kesehatan yang bersedia memproduksi masal. Selain untuk mencegah terjadinya kesalahan pemasangan slang NG Tube, juga bisa menjadi sumber devisa bangsa jika sampai diekspor. (*/c9/c10/ari)


Sigit Mohammad Nuzul dan Adeline Sthevany telah menjadi oase dengan karya inovasi Safety Nasogastric Tube. Alat itu menjaga keselamatan pasien dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News