Mahasiswi Australia Ini Bagikan Kisahnya Lolos dari Ledakan di Bandara Brussels

Dengan tak memutuskan untuk berhenti dan langsung menuju ke pemeriksaan keamanan dan kemudian ke pintu gerbang, mereka berhasil menghindari ledakan.
Mereka tiba di pintu tunggu tepat sebelum jam 08:10 pagi -bom meledak setelah pukul 8:00 pagi.
"Kami benar-benar tak mendengar apapun, tak mencium bau asap apapun," kenang Eliza.
Tanda horor pertama
Eliza mengatakan, pertama kalinya ia berpikir sesuatu yang salah telah terjadi adalah ketika ia melihat anggota staf bandara menjawab panggilan telepon dan menangis.
"Kami kemudian melihat sekelompok 10 orang berlari melalui terminal. Sesuatu yang tidak benar terjadi,” tuturnya.
Ia lantas menceritakan, "Setelah itu, ada panggilan untuk evakuasi dari sistem pengeras suara, kemudian ada pengumuman kedua untuk tetap tinggal di tempat, dan akhirnya pengumuman ketiga terdengar seorang perempuan dengan histeris mengatakan 'keluar sekarang'."
Ketika Eliza dan teman-temannya mulai mengevakuasi diri, mereka melewati petugas kebersihan bandara yang memberitahu mereka "ada teroris".
Serangkaian keputusan remeh seperti tak mampir minum kopi bisa menyelamatkan nyawa seorang pemudi Australia yang berada di Bandara Brussels saat
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia