Mahasiswi Australia Ini Bagikan Kisahnya Lolos dari Ledakan di Bandara Brussels
Tak sampai mereka berada di luar bandara, buruknya kejadian ini terpampang jelas.
"Kami bisa melihat kaca di seluruh sisi bandara sudah pecah. Kami berdiri di luar selama 2,5 jam dan selama itu kami melihat ambulans demi ambulans tiba di bandara, setidaknya 30 buah,” kenang Eliza.
"Lalu itu rasanya seperti seluruh tentara Belgia turun ke bandara," sambungnya.
Ribuan orang yang dievakuasi akhirnya naik bus ke gedung olah raga terdekat di mana mereka berada dalam kondisi aman, diberi kopi dan makanan, bahkan wafel Belgia.
"Warga mulai datang, banyak yang berjalan-jalan dengan tanda menawarkan untuk mengantar kami ke mana saja. Salah satu pria yang baik mengatakan, ia akan mengantar orang ke Leuven, kota pelajar, jadi kami mendapat tumpangan dengannya,” ujar Eliza.
"Kami menawarkan uang untuk tumpangan itu namun ia menolak, ia benar-benar ingin membantu," imbuhnya.
Eliza mengatakan, setelah mereka melihat laporan berita tentang serangan itu, mereka merasa "mati rasa" mengetahui seberapa dekat mereka dengan ledakan tersebut.
Namun, Eliza bersikeras bahwa serangan teroris yang menghancurkan itu tak akan menghentikannya untuk bepergian.
Serangkaian keputusan remeh seperti tak mampir minum kopi bisa menyelamatkan nyawa seorang pemudi Australia yang berada di Bandara Brussels saat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata