Mahasiswi Cantik Ditagih di Kampung Sampai Akun Facebooknya
jpnn.com - Mega Retno Palufi, mahasiswi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun, Jawa Timur dikejar oleh member-nya dalam arisan online yang didirikannya. Tidak saja di kampungnya, Dusun Gambiran, Madigondo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Mega juga ditagih di akun facebooknya.
Di tempat tinggal orang tuanya, bukan hanya Mega dan keluarganya yang dikejar-kejar pemilik modal. Warga pun ikut risi dan merasa terganggu oleh hilir mudik orang tak dikenal yang mencari Mega.
”Desa ini (Madigondo, Red) terkenal karena ada penipuan. Ini jelas membuat malu,” cetus salah seorang warga seperti yang dilansir Radar Lawu (Jawa Pos Group), Kamis (22/1).
Sementara di akun Facebooknya, Mega terus ditagih. Mereka yang mengaku telah menyetor uang meminta agar dikebalikan uangnya.
Komentar itu disampaikan di dinding facebook Mega yang statusnya diposting terakhir pada 25 Desember 2014.
"Mana ini owner arisan yg katanya amanah, yg dipuja2 sama banyak org. Kok skr setelah memberikan informasi palsu malah kabur???? Kalo yg begini siy bisa dibilang PENIPUAN PUBLIK. Karena jelas bukti2 percakapan, statement yg dibuat sendiri. Mau buat alasan apa lagi kamu mega????," kata Alia ZA pada 9 Januari 2015.
Yang terbaru memberikan komentar adalah Kholid Albani. Ia juga memposting foto bukti transfer uang Rp 2,5 juta ke rekening Mega sambil memberikan komentar.
"Kembaliin deh sebelom di jemput polisi," kata Kholid yang mengometari status Mega pada 17 Januari. (awa/jpnn)
Mega Retno Palufi, mahasiswi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun, Jawa Timur dikejar oleh member-nya dalam arisan online yang didirikannya. Tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 1 Abad Ponpes Alfalah Ploso: Mengenang Cinta Nyai Rodliyah
- Pungli Parkir di Kebun Binatang Bandung, Bus Pariwisata Digetok Tarif Rp 150 Ribu
- 64 Personel Polda Jabar Dipecat Sepanjang 2024
- Pemprov Jakarta Ajak Warga Rayakan Malam Tahun Baru, Catat Rangkaian Acaranya
- ASN Pakai Kendaraan Dinas untuk Liburan Siap-Siap Mendapat Sanksi
- Buntut Penembakan Gamma, Kapolrestabes Semarang Dimutasi