Mahasiswi Itu Hendak ke Natuna Urus Skripsi, Berakhir di Medan
PEKANBARU - Tragis. Niat minta restu orangtua mengikuti ujian skripsi, harus dibayar dengan nyawanya. Itulah yang dialami Anggie Cesha (22) mahasiswi UIN Suska Riau, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Matematika, semester X.
Anggie menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara.
''Saya tidak menyangka, ternyata Anggie jadi korban jatuhnya pesawat Hercules,'' ujar Wilna Sari, teman sekelas korban, kepada Pekanbaru Pos (Grup JPNN), Rabu (1/7).
Wilna mengatakan skripsi Anggie baru di-ACC dosen pembimbing, hanya tinggal ujian akhir.
''Ia pulang ke Natuna untuk mengurus persiapan ujian skripsi. Sekaligus meminta restu orangtua,'' imbuh Wilna.
Keinginan Anggie untuk segera menyelesaikan skripsinya, kata Wilna cukup kuat. Ia sering berjalan kaki dari kosnya di Jalan Buluh Cina, Panam ke kampus.
Ia mengaku mengetahui teman sekelasnya menjadi salah satu korban pesawat Hercules naas itu dari sejumlah BBM teman. Awalnya ia tidak percaya Anggie sudah tiada. Karena sebelumnya ia dan korban masih sempat berkomunikasi perihal perkembangan skripsi.
''Kita berdua sama-sama sedang menyiapkan diri untuk mengikuti ujian munaqasah,'' katanya.
Di mata Wilna, Anggie sosok perempuan yang ramah, tidak sombong dan tidak terlalu suka mencampuri urusan orang. Wajahnya cukup cantik dan bisa diajak seru seruan. ''Ia orang tidak suka ngeluh dan simpel,'' kata Wilna.
Kehilangan Istri dan 2 Anak
Sementara itu, Indra Putra warga Jalan Pesantren Perumahan Family Residence Bloc C No 13 RT 05 RW 06 Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayanraya juga menjadi korban pesawat naas tersebut.
Ia harus kehilangan istri dua orang anaknya dalam peristiwa tragis tersebut. Indra merupakan anggota TNI AU yang juga dikenal sebagai Ustad di perumahannya.
''Tadi malam orang ramai ke rumahnya untuk yasinan. Keluarga ini dikenal baik, selalu membina anak-anak komplek untuk mengaji dan menuntut ilmu agama. Istri beliau juga dikenal ramah,'' ujar Putra, tetangga korban.(c/don/c/did)
PEKANBARU - Tragis. Niat minta restu orangtua mengikuti ujian skripsi, harus dibayar dengan nyawanya. Itulah yang dialami Anggie Cesha (22) mahasiswi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum Bintara di Polda Sulsel Dipecat karena Desersi, Kapolda: Etika Harus Dijunjung Tinggi
- Banjir Landa Sejumlah Wilayah di Kampar, 985 Rumah Warga Terdampak
- Bu Hasnah Sudah Bicara SK PPPK, Ribuan Honorer Pasti Bergembira
- PPPK 2024 Tahap I Kota Batam, 1.900 Honorer Lulus
- Lansia Hilang di Anambas, Basarnas Natuna Bergerak Melakukan Pencarian
- 190 Honorer Satpol PP Lombok Tengah Lulus PPPK, Zaenal: Proses Seleksi Sesuai Aturan