Mahasiswi Jadi Muncikari, Pemilik Online Shop Ikut Jual Diri
Nominal itu di luar biaya sewa kamar hotel. Wanita 28 tahun asal Bontang itu sudah menjalani peran sebagai muncikari sejak 2016.
Dia selalu menggunakan WhatsApp untuk menjalankan bisnis haramnya.
"Awalnya sulit untuk membujuk pelaku (GDR) agar mau menawarkan anak buahnya kepada kami. Namun, kami terus coba dan akhirnya pelaku pun mengirimkan dua foto anak buahnya yang bisa diajak kencan," beber Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono sebagaimana dilansir laman Prokal, Rabu (16/1).
Dia menambahkan, petugas sempat menawar tarif di bawah Rp 1 juta. Akan tetapi, GDR menolak.
"Kami pun buat kesepakatan bertemu. Setelah pelaku beserta anak buahnya masuk dalam perangkap, mereka langsung kami tangkap," ujar Sudarsono.
Di sisi lain, GDR menampik tuduhan dirinya menjual teman-temannya ke pria hidung belang.
"Saya tidak memaksa. Saya cuma tawarkan kalau mereka (anak buah) mau. Saya tidak minta. Namun, kadang dikasih Rp 200 ribu. Terkadang juga cuma diajak makan," ucap GDR.
Anak buah GDR tidak ada yang berstatus menikah. Mereka masih lajang.
Mahasiswi berinisial GDR yang menjadi muncikari dalam prostitusi online di Samarinda, Kalimantan Timur, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
- SMK Medika Samarinda Juara Nasional Futsal Series 2024
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional
- Sukses! Workshop Fesbul di Kota Samarinda Diburu Sineas
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
- Workshop Fesbul di Kota Samarinda Diburu Sineas Lokal
- 3 Pasangan Bukan Suami Istri Terlibat Prostitusi Online di Aceh, Begini Jadinya