Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri, karena Sudah Tidak Kuat?

Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri, karena Sudah Tidak Kuat?
Mahasiswi Kedokteran Undip diduga bunuh diri. Garis polisi di TKP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - SEMARANG - Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal dunia.

Mahasiswi kedokteran Undip berinisial ARL itu diduga bunuh diri dengan menyuntikan cairan obat penenang ke tubuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JPNN.com, korban merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kardinah Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng).

Dokter muda asal Kota Tegal yang berusia 30 tahun itu mendapatkan tugas untuk menempuh PPDS Anestesia Undip di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang.

Dia ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya daerah Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng pada Senin (12/8) malam.

"Iya, benar bunuh diri, yang bersangkutan menyuntikkan obat ke badannya sendiri," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena, dikonfirmasi awak media, Rabu (14/8).

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh pemilik indekos dan teman korban. Saat itu kondisi kamar terkunci dari dalam, sementara korban tak bisa dihubungi.

Korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi miring di kamarnya.

Mahasiswi Kedokteran Undip yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis meninggal diduga bunuh diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News