Mahathir Incar Jet Mewah Penilap Duit 1MDB
jpnn.com, PUTRA JAYA - Kedatangan kapal yacht supermewah Equanimity di Malaysia pekan lalu jadi angin segar bagi pemerintah Malaysia. Kini pemerintah mengincar aset lain milik Jho Low. Yakni, pesawat Bombardier Global 5000.
Channel News Asia melansir, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan minatnya saat berbicara dengan media di Serdang kemarin, Minggu (12/8). "Saya rasa kami harus membawa (pesawat itu) kembali," ujar pria 93 tahun tersebut di sela-sela acara pameran seni Perdana University.
Pesawat pribadi milik Jho Low memang tak semahal Equanimity. Penyitaan superyacht tersebut boleh dibilang salah satu sitaan Malaysia dengan nilai paling tinggi. Nilainya USD 250 juta atau Rp 3,6 triliun. Sedangkan pesawat jet yang sedang diburu tersebut dibeli Low "hanya" dengan USD 35 juta atau Rp 506 miliar.
Namun, pemerintah Malaysia berharap setidaknya aset tersebut bisa dicairkan untuk mengganti dana 1MDB yang diselewengkan. Apalagi, lokasi pesawat cukup dekat.
Menurut The Star, pesawat itu ditahan otoritas Singapura di Bandara Seletar sejak 2017. Sayang, Mahathir belum menyampaikan detail rencana penyitaan tersebut.
Dia hanya menegaskan bahwa pemerintah akan menarik semua uang yang diselewengkan dari kasus 1MDB.
"Kami tahu siapa yang menyelewengkan, tapi tidak tahu di mana mereka. Dan akses terhadap uang tersebut bergantung upaya kita membuktikan bahwa itu uang negara," jelasnya.
Untuk saat ini, pemimpin Pakatan Harapan tersebut fokus mencairkan aset yang sudah ada di tangan. Sabtu lalu dia melihat sendiri isi Equanimity, kapal besutan Oceanco itu.
Setelah yacht supermewah Equanimity, Mahathir Mohamad mengincar aset lain milik koruptor 1 MDB, Jho Low. Yakni, jet pribadi Bombardier Global 5000.
- Sosok Pitunov Fachrizal, Anak Muda Pemilik Perusahaan Private Jet di RI
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK
- Dicecar Soal Jet Pribadi, Sandra Dewi Tegaskan Hal Ini
- Fufu Papa
- Ini Info dari Jubir KPK Masalah Jet Pribadi Kaesang
- Komisi III soal Kaesang Datangi KPK: Hapus Persepsi Gratifikasi Jet Pribadi