Mahathir Kecam Ceramah Rasis Zakir Naik
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengecam penceramah kontroversial asal India, Zakir Naik. Mahathir menilai Zakir rasialis dan menghasut kebencian. Ceramahnya menimbulkan perpecahan serta bikin warga Malaysia tak tenang. Mahathir memandang, ulama yang dalam kajiannya suka banding-bandingan agama itu, sudah melampaui batas.
Mahathir sebenarnya tidak mau melarang-larang dakwah. Tapi, kalau dakwah itu membawa-bawa politik rasial dan mengganggu ke tenangan rakyat Malaysia, dia mengharamkan.
“Ulama dapat menyampaikan dakwah, tapi tak bisa mendakwahkan politik. Zakir bicara akan memulangkan etnis Tionghoa ke Tiongkok dan etnis India ke India. Ucapan itu politik rasis di Malaysia. Sekarang, perasaan rasisme muncul kembali. Ini buruk,” tegas Mahathir dalam konferensi pers usai peluncuran International Statistical Institute World Statistics Congress ke-62, seperti dikutip dari The Star, Senin (19/8).
Media lokal Malaysia, Malay Mail dan The Star menyebut, komentar Mahathir kali ini sebagai kritikan paling tajam yang pernah disampaikan ke pada Zakir. Sebelumnya, Mahathir cukup lunak dan kasihan kepada Zakir karena tidak ada negara lain yang “menampungnya”. Mahathir khawatir Zakir akan dibunuh jika pihaknya mendeportasi ke India.
Tapi kali ini Mahathir lebih galak. Mahathir menyebut, pemerintahannya sangat berhati-hati saat bicara soal isu-isu sensitif terkait berbagai kelompok masyarakat yang beragam di Malaysia.
“Saya tidak pernah mengatakan hal- hal semacam ini. Tapi dia, meminta warga etnis Tiongkok untuk pulang,” kecamnya.
BACA JUGA: Bikin Pernyataan Rasis, Zakir Naik Terancam Diusir dari Malaysia
Selain rasis, Mahathir juga menilai Zakir melanggar hak istimewa sebagai seorang warga negara asing yang berstatus permanent resident. Zakir menyandang status permanent resident di Malaysia sejak 2015.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengecam penceramah kontroversial asal India, Zakir Naik.
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Mobil Listrik BYD M6 Hadir di Negeri Jiran, Harga Lebih Mahal
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Polda Riau Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Buru Bandar Besar di Malaysia