Mahathir: Najib Pengkhianat dan Pencuri
jpnn.com, PUTRA JAYA - Bagi Mahathir Mohamad, pemilihan umum (pemilu) Malaysia ke-14 alias GE14 nanti, merupakan urusan personal. Tujuannya hanya satu, mencegah PM Najib Razak berkuasa lagi.
Karena itu, pada masa tuanya, politikus 92 tahun tersebut masih mau kembali berpolitik. Bahkan sampai membentuk partai dan bersedia menjadi kandidat perdana menteri (PM).
’’Saya merasa dikhianati olehnya dan saya tidak bisa diam saja,’’ kata Mahathir dalam wawancara dengan The Guardian.
Kemarin, Rabu (2/5), menurut koran Inggris itu, tokoh yang pernah 22 tahun menjadi PM tersebut juga mengatakan bahwa Najib bukan pemimpin yang ideal. Sebab, dia tidak bisa memisahkan urusan pribadi dengan dunia politik.
Yang dimaksud Mahathir adalah kebijakan Najib yang melarang semua jajaran pemerintahan berkomunikasi dengannya. ’’Saya tahu sejak lama,’’ katanya.
Saat Mahathir berkuasa, dia merupakan salah satu tokoh yang mengkader Najib untuk menjadi pemimpin. Namun, saat Najib berkuasa dan menjadi lepas kendali, Mahathir juga menjadi orang yang paling rajin mengkritiknya.
Bahkan mendesaknya mundur. ’’Mengapa saya ingin Najib lengser? Sepertinya dunia juga sudah tahu. Dia mencuri uang,’’ kata Mahathir merujuk pada skandal dugaan korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Di Amerika Serikat (AS), penyelidikan berlanjut. Namun, investigasi 1MDB di Malaysia seakan jalan di tempat. Najib pun terus-menerus menyangkal. Karena itu, jika oposisi menang, investigasi 1MDB akan diseriusi. (hep/c15/dos)
Bagi Mahathir Mohamad, Pemilu Malaysia ke-14 alias GE14 nanti, merupakan urusan personal. Tujuannya hanya satu, mencegah PM Najib Razak berkuasa lagi
Redaktur & Reporter : Adil
- Bu Mega Meraih Gelar Doktor HC dari UTAR, Mahathir Mohamad: Tahniah, Congratulation!
- Lihat, Mahathir Pegangi Tangan Megawati, Lalu Mereka Tertawa Lepas
- Megawati dan Mahathir Mohamad Bertemu, Bahas soal Penting di Indonesia
- Megawati Bertemu dengan Mahathir, Ini yang Dibahas
- Bertemu di Kedah, Mahathir dan Prabowo Bahas Masa Depan Indonesia-Malaysia
- Penyamun Bohong