Mahathir pun Tak Berdaya Menolak Infrastruktur Tiongkok
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Saat menjabat tahun lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengutuki proyek-proyek Tiongkok di Malaysia. Dia menyebut proyek infrastruktur dari rezim Xi Jinping sebagai petaka yang diwariskan oleh rivalnya, Najib Razak.
Setelah hampir satu tahun proyek-proyek tersebut di ambang terbengkalai, Tiongkok berhasil merayu Malaysia.
Dalam satu pekan, pemerintah Malaysia mengeluarkan dua pengumuman penting soal kebijakan infrastruktur nasional. Keduanya terkait dengan proyek yang dijalankan bersama pemerintah Tiongkok. Memberikan kejutan kepada dunia internasional.
Bagaimana tidak, beberapa bulan lalu Malaysia menjadi salah satu tokoh utama dalam perlawanan proyek Belt and Road Initiative oleh pemerintah Tiongkok.
Sikap Malaysia yang menolak keras kelanjutan proyek investasi Tiongkok itu bahkan sering digunakan sebagai bahan propaganda AS. Tiongkok dianggap berusaha melakukan penjajahan melalui utang.
Namun, Mahathir mulai luluh bulan ini. Selentingan bahwa kesepakatan terkait dengan proyek East Coast Rail Link (ECRL) muncul ke permukaan. Tiongkok telah berhasil memuaskan keinginan politikus 93 tahun itu.
"Kita harus mencari kesepakatan yang masuk akal di mana kebutuhan rakyat Malaysia terpenuhi," ujar Mahathir seperti dilansir Agence France-Presse.
Pembangunan jaringan sepanjang pesisir timur itu merupakan salah satu megaproyek yang dikerjakan oleh China Communications Construction Company Ltd (CCCC) sejak 2017.
Saat menjabat tahun lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengutuki proyek-proyek Tiongkok di Malaysia. Dia menyebut proyek infrastruktur dari rezim Xi Jinping sebagai petaka
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- Sejumlah Persiapan Kementerian PU Jelang Libur Nataru 2024/2025
- Piala AFF 2024 Masih Berlangsung, Timnas Malaysia Umumkan Pelatih Baru
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut