Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia
Selasa, 23 Februari 2010 – 02:13 WIB

AJAK - Huwaida Arraf (dua dari kiri) saat menemui anggota kaukus DPR untuk Palestina, antara lain Muzzammil Yusuf (paling kiri), Nurhayati Asegaf (berjilbab) dan M Jajib, di Gedung DPR, Senin (22/2). Foto: Priyo Handoko/Jawa Pos.
"Tapi, kali ini saya ingin dunia melihat dengan mata terbuka. Jadi, saya berkampanye keliling dunia dan mengundang semua pihak untuk ikut menyumbang dan bergabung," ujarnya tegas ketika ditemui di markas Voice of Palestina (VoP), Jalan Pasar Minggu, Jakarta Sabtu (20/2).
Kandidat peraih nobel perdamaian 2009 itu memang tidak main-main. Empat bulan terakhir, alumnus University of Michigan itu telah meninggalkan rumahnya di Amerika Serikat (AS) demi suksesnya pelayaran kelima yang dilangsungkan Mei 2010 mendatang.
Wanita beragama Katolik itu telah berkeliling ke tujuh negara sebelum sampai di Jakarta. Dampaknya, maskapai penerbangan berkali-kali menolak membawa barang-barang pribadinya yang jumlahnya seabreg. "Tiap transit di salah satu negara, barang bawaan selalu susah terbawa. Maklum, sudah empat bulan lebih saya tinggal dari hotel ke hotel," ujar wanita berhidung mancung itu.
Lalu apa hasil kampanyenya" Saat ini dia mengaku telah mendapat sedikitnya enam kapal kecil dan dua kapal kargo. Dari delapan kapal itu, lima merupakan sumbangan Turki dan tiga sisanya merupakan sumbangan Organisasi Perdamaian Global Perdana yang dimotori Mantan PM Malaysia Mahattir Muhammad. Dalam dua bulan ke depan, dia sudah dijanjikan armada dari Swedia dan Yunani.
Huwaida Arraf disebut-sebut sebagai wanita pertama yang sukses mengirimkan bantuan untuk Gaza dan menembus blokade Israel via jalur laut pada 23
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu