Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia
Selasa, 23 Februari 2010 – 02:13 WIB

AJAK - Huwaida Arraf (dua dari kiri) saat menemui anggota kaukus DPR untuk Palestina, antara lain Muzzammil Yusuf (paling kiri), Nurhayati Asegaf (berjilbab) dan M Jajib, di Gedung DPR, Senin (22/2). Foto: Priyo Handoko/Jawa Pos.
Kapal-kapal itu rencananya diisi makanan, obat-obatan, semen, dan kertas. Namun, di antara bahan-bahan itu, menurut Huwaida, yang paling krusial adalah semen dan kertas. Sebab, kedua bahan itu sama sekali tidak boleh melintasi perbatasan. Akibatnya, bangunan bekas pengboman tentara Israel dan tembok-tembok warga Gaza banyak yang berlubang dan tidak berbentuk. "Semen dituding sebagai amunisi untuk melempari tentara, jadi mereka melarang ekspor bahan itu," ujarnya.
Huwaida mengakui, perhatian dunia internasional memang sangat tinggi terhadap konflik Palestina-Israel. Tapi, kata wanita yang lebih sering berada di Palestina daripada di AS itu, hal tersebut tidak memunculkan solusi. Yang ada hanya jalan buntu karena Israel tidak mengindahkan ancaman apa pun dari dunia internasional. Karena itu, dia menggalang aksi lebih konkret untuk membantu masyarakat Gaza, yakni dengan pelayaran itu.
"Bantuan uang lebih tidak konkret karena menumpuk di pemerintah dan tidak tersalurkan. Warga Gaza butuh hal yang konkret dan bisa langsung digunakan," ujarnya.
Selain mengumpulkan kapal, Huwaida membuka pintu bagi politisi atau wartawan yang ingin ikut dalam sail Gaza Mei mendatang. Dalam sederet pelayaran terakhirnya, dia juga sukses membawa serta dokter, wartawan, anggota parlemen, suster, guru, pengawas HAM, dan aktivis lain.
Huwaida Arraf disebut-sebut sebagai wanita pertama yang sukses mengirimkan bantuan untuk Gaza dan menembus blokade Israel via jalur laut pada 23
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu