Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia

Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia
AJAK - Huwaida Arraf (dua dari kiri) saat menemui anggota kaukus DPR untuk Palestina, antara lain Muzzammil Yusuf (paling kiri), Nurhayati Asegaf (berjilbab) dan M Jajib, di Gedung DPR, Senin (22/2). Foto: Priyo Handoko/Jawa Pos.
Dia mengisahkan, tidak semua pelayarannya berjalan mulus. Pada Desember 2008, ketika dia menggalang pelayaran kali kesekian, AL Israel menabrak perahu yang membawa dokter dan suplai makanan bagi warga Gaza. Kapal itu pun karam. Dua minggu kemudian, mereka berusaha lagi menembus blokade, namun gagal dan terpaksa menyelamatkan diri setelah kapal yang mereka tumpangi bernasib serupa. Mereka harus dievakuasi dari tengah laut.

"Pada 30 Juni 2009 kapal kami yang berisi 30 ton bahan makanan, pakaian, dan mainan anak-anak dicegat kapal perang dan kami pun ditangkap Armada Israel," kenangnya.

Karena itu, Huwaida tidak memberikan jaminan keselamatan kepada peserta pelayaran, siapa pun mereka. Ini karena agresivitas militer Israel memang sering tidak terukur, apalagi mereka dibekali perlengkapan tempur yang canggih.

Dalam catatannya, ketika Israel memblokade Palestina selama 22 hari pada pertengahan tahun lalu, sedikitnya 1.419 nyawa melayang. Di antaranya, 1.167 warga sipil, 326 anak-anak. Selain itu, 5.300 orang lain cedera. "Yang menyedihkan, itu semua terjadi dalam tiga pekan saja," katanya.

Huwaida Arraf disebut-sebut sebagai wanita pertama yang sukses mengirimkan bantuan untuk Gaza dan menembus blokade Israel via jalur laut pada 23

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News