Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia

Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia
AJAK - Huwaida Arraf (dua dari kiri) saat menemui anggota kaukus DPR untuk Palestina, antara lain Muzzammil Yusuf (paling kiri), Nurhayati Asegaf (berjilbab) dan M Jajib, di Gedung DPR, Senin (22/2). Foto: Priyo Handoko/Jawa Pos.
Selain itu, rekan Huwaida sesama aktivis, Caoimhe Butterfly, ditembak di tempat bersamaan dengan pekerja PBB asal Inggris Ian Hook. Begitu pula dua aktivis rekan seperjuangan Huwaida, Rachel Corrie dan Tom Hurndall, yang tewas dibuldoser tentara Israel. "Tapi, itu tidak membuat saya mundur. Lebih banyak nyawa yang juga akan mengalami hal yang sama di Palestina jika aksi pendudukan ini tidak berakhir," terangnya.

Huwaida berencana berada di Indonesia hingga malam ini. Sebelum bertolak ke Palestina, dia akan bertemu pimpinan DPR RI dan diagendakan bertemu dengan Jusuf Kalla. Dia berharap ketua PMI itu bersedia memberikan bantuan kepada armadanya. "Harapan saya, di Indonesia mendapat satu kapal saja sudah cukup. Dan, semoga dalam kunjungan singkat saya ini ada pihak yang tergugah untuk ikut menyumbangkannya," ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Organisasi Voice of Palestina Indonesia Mujtahid Hashem mengatakan siap mendukung misi itu dan membantu penggalangan bantuan dalam misi sail Gaza. Dia juga menyatakan telah mendapat informasi bahwa Mer-C Indonesia siap menyumbangkan satu kapal berisi obat-obatan dan dokter. "Jadi, bantuan satu kapal itu saya kira pasti terlampaui. Semoga saja masih ada dermawan lain yang ikut membantu," ujarnya.

Mujtahid siap mengampanyekan gerakan Huwaida di Tanah Air dan memfasilitasi dermawan maupun relawan yang hendak memberikan bantuan kepada Free Gaza Movement. Dia berharap ada tindak lanjut yang konkret dari pemerintah Indonesia menyikapi seruan aksi untuk membantu warga Gaza itu. "Kita sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia harus yakin pada perjuangan ini. Ini demi kelangsungan kemanusiaan," ujarnya.

Huwaida Arraf disebut-sebut sebagai wanita pertama yang sukses mengirimkan bantuan untuk Gaza dan menembus blokade Israel via jalur laut pada 23

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News