Mahendra: Ada yang Memanfaatkan Isu Brigadir J Untuk Menggebuki Polri
Mahendra menilai kasus baku tembak antarpolisi kini digunakan oleh berbagai kalangan untuk melontarkan pandangan spekulatif untuk kepentingan sendiri.
Setidaknya, kata Mahendra, ada tiga pihak yang ikut menungggangi kasus ini.
Pertama adalah para kandidat capres. Alasannya, tidak semua kandidat capres bisa dan cocok memanfaatkan Citayam Fashion Week (CFW) untuk mengerek popularitas pribadinya.
"Namun kandidat capres tersebut punya stempel untuk menjadikan kasus polisi tembak polisi jadi panggung pencitraan politiknya," urai Mahendra.
Pihak kedua yang ikut menggoreng kasus ini adalah kelompok pengusung isu intoleransi. Targetnya adalah balas dendam karena banyak pimpinan mereka yang ditangkap.
"Mereka ikut menggebuki Polri seperti yang biasa mereka lakukan ketika mengobrak-abrik pedagang kecil makanan dan minuman di saat bulan puasa," katanya.
Kemudian pihak ketiga adalah para pengacara yang ikut memanfaatkan kasus hukum ini dengan tampil membela kepentingan keluarga korban dengan berbagai argumen dan tuntutan hukum yang emosional dan serba pokrol bambu.
"Kasus kematian Brigadir J dijadikan momentum promosi gratis untuk mengiklankan kantor pengacara miliknya dengan memanfaatkan semua ruang media massa dan media sosial,” ujar dia. (cuy/jpnn)
Mahendra Uttungaadewa menyebut ada pihak yang memanfaatkan isu kasus kematian Brigadir J untuk menggebuki Polri.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Soal Putusan Kasasi Ferdy Sambo, Mahfud MD: Mudah-mudahan Tidak Ada Kongkalikong Lagi
- Ini yang Terjadi saat Sidang Tertutup Perkara Ferdy Sambo di MA, Vonis Mati pun Berubah
- Bambang Ingatkan Polri Transparan soal Kematian Anggota Densus 88 Bripda IDF
- Sidang Etik Irjen Teddy Minahasa Dipimpin Jenderal Bintang Tiga
- Hukuman Kuat Ma'ruf Tidak Berkurang, Tetap 15 Tahun Penjara
- Reza Indragiri Membandingkan Richard Eliezer dengan Norman Kamaru