Maherda Ekananda, dari Sopir Taksi Menjadi Pilot
Sempat Jadi Kurir dan Tukang Foto Pernikahan
Senin, 06 Mei 2013 – 04:20 WIB
Sekitar akhir 2009 di dekat rumah sang paman dibuka pool taksi Blue Bird. Maherda melamar menjadi sopir dan diterima. Keesokan harinya dia langsung turun ke lapangan. Mulailah lagi petualangan baru dalam kehidupannya.
Sudah tidak ada rasa gengsi dalam diri Maherda. Menurut dia, gengsi hanya akan menghambat. Justru karena jadi sopir taksi itu dia mendapat banyak kisah menarik. "Ada penumpang yang lagi cerai, ada penumpang yang mengaku stres menghadapi bos gila, mahasiswi nyambi jadi peliharaan om-om, sampai pasangan sesama jenis," paparnya. "Banyak cerita yang bikin saya bersyukur," sambung Maherda.
Penghasilan Maherda sebagai sopir taksi melalui sistem komisi. Jumlahnya beragam. Dalam sehari dia pernah hanya mendapat Rp 19 ribu. Tapi, saat ramai, Maherda bisa mengantongi Rp 270 ribu sehari.
Sejalan dengan itu, Maherda mulai menyadari bahwa kesempatan menjadi pilot semakin kecil. Sampai akhirnya pada awal 2010 dia kembali dikabari temannya sesama lulusan sekolah penerbangan bahwa ada beasiswa dari Lion Air Group yang membutuhkan banyak pilot.
MAHERDA Ekananda tidak hanya bermimpi. Meski menghadapi banyak kendala, dengan kerja keras, dia berhasil mewujudkan cita-cita menjadi pilot di salah
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala