Mahfud Cuek Disebut Berambisi Nyapres
Ingatkan DPR untuk Cari Pengganti Ketua MK
Jumat, 23 November 2012 – 04:28 WIB

Mahfud Cuek Disebut Berambisi Nyapres
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. mengakhiri jabatan pada 1 April 2013. Namun, niat untuk memberi tahu DPR agar segera mencari penggantinya malah dikaitkan dengan ambisi Mahfud untuk maju Pilpres 2014. Menanggapi itu, Mahfud cuek karena yakin kelamaan memegang kuasa bisa membuatnya sesat.
Kepada wartawan di kantornya, Mahfud menyebut bahwa setiap orang berhak menafsirkan sikapnya. Termasuk cara dia untuk memberi tahu DPR bahwa jabatannya habis enam bulan lagi. Di satu sisi, Mahfud enggan mencalonkan lagi sebagai ketua MK. "Kalau saya katakan ingin terus (jadi ketua MK), nanti dibilang serakah," ujarnya.
Baca Juga:
Dia juga sadar karena dekat dengan momen pilpres, asumsi bahwa dirinya akan menjadi calon presiden bermunculan. Apalagi namanya kerap muncul dalam berbagai jajak pendapat yang layak menjadi presiden menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, itu tak menghentikan langkahnya untuk memberi tahu DPR agar bersiap mencari penggantinya.
Salah satu alasan yang disampaikan kepada wartawan adalah keinginannya agar tidak tersesat dengan jabatannya. Dia khawatir, terus-menerus menjadi ketua MK bisa membuatnya terlena. "Saya sebenarnya senang karena MK saat ini powerful. Tapi, mumpung masih senang, saya harus berhenti," imbuhnya.
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D. mengakhiri jabatan pada 1 April 2013. Namun, niat untuk memberi tahu DPR agar segera mencari
BERITA TERKAIT
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi