Mahfud Dinilai Sedang Cari Popularitas
Rabu, 30 November 2011 – 09:55 WIB
Samad sebelum menjalani uji kepatutan dan kelayakan capim KPK oleh Komisi III DPR RI, Selasa (29/11). Abraham mengakui, dalam teori memang dimungkinkan untuk mengumpulkan para koruptor di sebuah tempat. Namun, bila usulan Mahfud itu untuk kebaikan bangsa ini, mencegah korupsi, seharusnya eksekutif maupun legislatif memberikan konsensus.
“Kalau dianggap jalan keluar, eksekutif dan legislatif harus memberikan konsensus. Tapi pasti banyak kendalanya. Penjara khusus buat koruptor saja tidak ada sampai sekarang,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Abraham juga menegaskan, bila dirinya dipercaya menjadi pimpinan KPK, ia tak akan peduli dengan intervensi kekuasaan dan politik. Karena menurutnya, negara harus bisa menarik garis demarkasi antara hukum dan politik serta kekuasaan.
“Bagaimanpun, penegakkan hukum harus on the track, tidak ada diskriminasi karena bisa tebang pilih. Diperlukan suatu sikap tangguh dan kemandirian. Kita bekerja berdasarkan fasilitas dan optimalisasi apa yang dimiliki KPK,” paparnya.(dms)
JAKARTA--Usulan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. agar dibuat kebun koruptor dan apabila meninggal jenazah haram untuk disholati, mendapat respon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI