Mahfud Dinilai Tak Etis Bertemu Ical
Kamis, 19 Januari 2012 – 20:15 WIB

Mahfud Dinilai Tak Etis Bertemu Ical
Jangankan berdiskusi, lanjut Refly, menghadiri acara pernikahan orang-orang yang mungkin berpekara dalam ruang sidangnya, seorang hakim sebaiknya tidak datang, apalagi berdiskusi. Itulah hakim, imbuhnya.
Baca Juga:
"Tapi inikan Indonesia, hakim bisa saja berperilaku tidak pada tempatnya. Ini terjadi mungkin karena banyak hakim dengan latar-belakang politisi dan akademisi yang banyak bicara kepentingan. Sejatinya hakim, tidak boleh menyuarakan kepentingan dan kebenaran kecuali dalam keputusan," kata Refly Harun.
Siapapun yang menjadi hakim MK, menurut Refly harus belajar menahan diri untuk tidak terlibat dalam politik sehari-hari apalagi untuk berdiskusi dan mengadakan pertemuan dengan tokoh politik. "Itu konsekuensi jadi seorang hakim."
Terakhir Refly menyarankan DPR agar ke depan memilih hakim-hakim MK dari orang yang sudah tidak lagi mau bermain dalam tataran politis praktis atau berambisi untuk jadi presiden. Bahan baku seorang hakim konstitusi haruslah dari jenis manusia yang sudah beyond politik atau tidak lagi mau bermain pada tataran politik praktis.
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan, seorang hakim apalagi seorang hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tidak pantas bertemu para
BERITA TERKAIT
- DPR Desak Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok Berkoordinasi Terkait Bongkat Muat dengan Polisi
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania, Pemecatan oleh Partai Dinyatakan Tak Sah
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum
- Brando PDIP Dorong Transparansi Pengelolaan Pendapatan Parkir di Jakarta