Mahfud MD Ajak Masyarakat Jaga Keberagaman dan Toleransi
jpnn.com, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ajak masyarakat untuk menjaga keberagaman dan toleransi.
Menurut anggota Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) ini, Indonesia merupakan negara yang beruntung karena menjadi besar dengan berbagai suku, ras, kultur dan agama yang beragam.
"Indonesia itu laboratorium pluralisme dunia karena semua perbedaan ada di sini. Kultur banyak, agama banyak, ras banyak, ada Jawa Melayu, Cina, Arab bahkan Eropa juga ada. Semua bisa bersatu," papar Mahfud MD saat menjadi pembicara utama dalam seminar kebangsaan yang digelar di Pendopo Parasamya, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (4/8).
Lanjut Mahfud, Indonesia sebagai negara besar yang beragam memiliki 17.504 pulau dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa.
Dengan jumlah suku bangsa 1.360 dan lebih dari 700 bahasa lokal, Indonesia tetap kuat dan sampai hari ini tetap bersatu.
"Mengapa kita tetap bersatu. Karena kita sepakat memilih satu dasar ideologi yang menyatukan kita semua yakni Pancasila," tuturnya.
Pancasila menjadi ideologi bangsa melalui proses perumusan dan musyawarah yang panjang. Mahfud bercerita, ketika pembuatan dasar negara, ada yang menginginkan Indonesia menjadi negara agamis, republik bahkan federal. Tetapi Soekarno kala itu kemudian mencetuskan satu dasar untuk Indonesia, bukan menjadi negara agama tetapi negara kebangsaan.
"Kita memiliki semangat dan tujuan bersama. Bung Karno saat itu mencetuskan Indonesia bukan menjadi negara agamis tetapi negara dibuat menjadi alat pelindung yang melindungi segenap penganut agama," terangnya.
Indonesia negara yang beruntung karena menjadi besar dengan berbagai suku, ras, kultur dan agama yang beragam.
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri