Mahfud MD Bakal Gelar Pertemuan Besar untuk Mengawal Kasus Penganiayaan Jurnalis Tempo
jpnn.com, JAKARTA - Direktur LBH Pers Ade Wahyudin mengatakan kekerasan yang menimpa jurnalis Tempo Nurhadi baru-baru ini merupakan pelanggaran Undang-Undang Pers.
Nurhadi dianiaya, dihalang-halangi ketika menjalankan aktivitas jurnalistik. Telepon seluler miliknya direset hingga sim card dipatahkan pelaku.
Ade meminta penegak hukum mengusut kasus ini dan mencari siapa pelakunya. Sampai saat ini baru dua terduga pelaku yang dihadirkan selama pemeriksaan.
"Harapannya tidak berhenti di situ, karena yang melakukan kekerasan banyak,” ujar dia saat berdialog dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Jakarta, Kamis (1/4).
Menyikapi hal itu, Mahfud MD berencana menggelar pertemuan bersama beberapa lembaga untuk mengawal kasus penganiayaan yang dialami jurnalis Tempo Nurhadi.
"Rencana bertemu bersama Ketua Dewan Pers, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Kapolri," kata Mahfud.
Sekadar diketahui, Bidang Advokasi AJI Indonesia mencatat sepanjang 2020 kekerasan terhadap jurnalis terbanyak di Ibu Kota Jakarta dengan 17 kasus.
Kemudian, disusul Malang 15 kasus, Surabaya tujuh kekerasan, Samarinda lima, Palu, Gorontalo, dan Lampung masing-masing empat kasus.
Menko Polhukam Mahfud MD berencana menggelar pertemuan bersama beberapa lembaga untuk mengawal kasus penganiayaan seorang jurnalis.
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah