Mahfud MD Diusulkan Jadi Pendamping Anies, Irwan: Beliau Bagian Rezim Berkuasa
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Irwan Fecho menanggapi pernyataan pengamat politik Didik J Rachbini yang mengusulkan Menko Polhukam Mahfud MD menjadi alternatif pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Irwan pun menyinggung salah satu poin piagam Koalisi Perubahan bahwa Partai Demokrat telah memberi mandat kepada capres untuk memilih calon pasangannya.
"Terkait usulan Anies - Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak," kata Irwan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (12/4).
Ketua DPD Demokrat Kaltim itu mengatakan parpolnya juga punya usulan terkait calon wakil presiden (cawapres) pendamping eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami menawarkan Ketum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk menjadi pendamping Mas Anies Baswedan," ucapnya.
Menurut legislator Senayan itu, Mahfud tidak cocok jadi pendamping Anies karena bukan simbol perubahan.
"Beliau itu (Mahfud, red) bagian dari rezim berkuasa saat ini, bukan kader partai Koalisi Perubahan dan persatuan dan yang pasti visinya tidak sama dengan Anies Baswedan dan Partai Demokrat," tutur Irwan.
Selain itu, kata Irwan, kriteria cawapres di piagam Koalisi Perubahan juga sudah jelas, antara lain memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan, bisa memperkuat barisan koalisi perubahan.
Irwan Fecho Demokrat menanggapi begini soal Mahfud MD diusulkan jadi pendamping Anies Baswedan (Anies-Mahfud MD) di Pilpres 2024. Singgung rezim berkuasa.
- Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan, Anggaranya Sangat Wow
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan
- Perayaan Natal Demokrat, AHY: di Indonesia Semua Agama Bisa Beribadah dengan Tenang
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
- Bertemu Menhut, IKA SKMA Bahas Konservasi dan Rehabilitasi Hutan
- Soal Survei Kinerja 100 Hari Prabowo, Jubir Kementrans: Terbukti Merakyat