Mahfud MD jadi Bakal Cawapres, Ini soal Kualitas, Bukan Isi Tas
jpnn.com - JAKARTA - Mohammad Mahfud Mahmodin atau biasa dikenal dengan Mahfud MD mengaku bak mendapat kejutan saat mengetahui dirinya dipercaya oleh koalisi pendukung bacapres Ganjar Pranowo untuk menjadi pendamping alias cawapres.
Mahfud mengatakan dia tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk menarik hati para petinggi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo -empat partai yang mendukung Ganjar-Mahfud.
Pria kelahiran Sampang, Jawa Timur 13 Mei 1957 itu resmi diumumkan sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, di kantor pusat PDI Perjuangan, Rabu (18/10) siang.
"Saudara percaya? Yakin 100 persen bahkan 1.000 persen saya masuk ke situ menjadi (bakal) cawapres, disetujui oleh partai koalisi, (saya) tidak mengeluarkan uang sepeser pun," kata Mahfud.
"Dahulu ramai isunya 'enggak punya uang enggak bisa jadi cawapres, enggak bisa capres, harus setor ke pimpinan partai'. Ini sepeser pun tidak," imbuh pria beranak tiga itu.
Mahfud MD mengatakan koalisi partai pengusung Ganjar Pranowo mencari dan mempertimbangkan tokoh-tokoh berkualitas sebagai bakal cawapres.
"Tidak menentukan berdasarkan isi tas. Betul, (koalisi) membaca tokoh siapa yang layak menurut survei, tetapi juga dihitung kualitasnya, keperluan negara ini apa. Bagi saya ini surprise betul. Saya tidak ditanya uang kampanyenya bagaimana? Enggak ada," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2008–2013 itu.
Pria yang kini menjabat Menko Polhukam itu berujar, dialah yang diminta oleh koalisi pengusung Ganjar untuk menyampaikan kebutuhannya selama kampanye dan menjalankan tugas negara jika terpilih memenangi Pilpres 2024.
Mahfud MD mengaku tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk menarik hati pimpinan koalisi pendukung Ganjar.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- OSO Optimistis Pramono-Rano Menang di Pilkada Jakarta 2024
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat