Mahfud MD: Kalau Datang, Usir Saja, Kita Tidak Perang

Mahfud MD: Kalau Datang, Usir Saja, Kita Tidak Perang
ILUSTRASI. Kapal perang RI usir puluhan kapal ikan asing di perairan Natuna Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah Indonesia mendapat tawaran Amerika Serikat untuk bekerja sama di perairan Natuna setelah kapal-kapal Tiongkok melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Namun, Mahfud menegaskan menolak tawaran yang disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr saat berpamitan di Kantor Kemenko Polhukam pada Jumat (24/1) itu.

"Dia bertanya soal Laut China Selatan, apa yang bisa dikerjasamakan. Saya bilang tidak perlu kerja sama dengan AS," tutur Menko Polhukam dalam diskusi panel "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1.

Dijelaskan, apabila Indonesia menerima tawaran kerja sama AS di perairan Natuna, berarti Indonesia akan turut berperang dengan Tiongkok dan terjebak dalam perang proxy antara AS dan Tiongkok.

Apalagi, menurut dia, posisi Indonesia terkait perairan Natuna sudah jelas dan tidak dapat diganggu gugat. Berbeda dengan Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Vietnam yang berperkara secara multilateral melawan Tiongkok.

"Indonesia tidak pernah berperkara karena kita tidak pernah menganggap China (Tiongkok) punya hak atas daerah perairan kita yang saat ini jadi masalah. Kalau datang usir saja. Kita tidak perang," ucap Mahfud.

Mahfud cerita, saat menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, dia mengatakan Indonesia tidak bernegosiasi atau tawar menawar mengenai perairan Natuna yang diatur hukum internasional. (antara/jpnn)

 

Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan telah menolak tawaran bantuan AS untuk menghadapi Tiongkok di perairan Natuna.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News