Mahfud MD Malu Jadi Orang Indonesia

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Mahfud MD Malu Jadi Orang Indonesia
Menko Polhukam Moh Mahfud MD. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mendengar keterangan guru besar Jepang itu, Mahfud malu setengah mati. Dia berusaha menghindar dari pertanyaan sang guru besar mengenai kondisi peradilan di Indonesia.

Ketika itu Mahfud sudah pensiun dari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Mahfud belum masuk lingkaran politik menjadi menteri pada kabinet Presiden Jokowi pada 2019.

Kalau sekarang balik lagi ke Jepang dan bertemu sang guru besar, mungkin Mahfud memilih lari menghindar.

Ketika sekarang Mahfud menjabat sebagai menteri koordinator politik dan keamanan, kondisi peradilan di Indonesia justru hancur lebur berantakan menjadi abu. Itu kalau dibandingkan dengan kondisi Jepang.

Mungkin guru besar Jepang itu bisa pingsan atau mati berdiri kalau tahu bahwa di era Mahfud MD sekarang ini beberapa hakim di Mahkamah Agung (MA) dicokok oleh KPK karena ketahuan menerima suap penanganan perkara.

Mungkin guru besar Jepang itu pingsan kalau tahu bahwa MK sebagai lembaga yang pernah dipimpin Mahfud digerogoti korupsi dan ketuanya ditangkap KPK karena menerima sogok.

Entah bagaimana jadinya kalau guru besar Jepang itu tahu bahwa seorang jaksa di Kejaksaan Agung menjadi makelar asus Djoko Tjandra dengan nilai suap miliaran rupiah. Suap itu diduga mengalir sampai jauh ke pusat elite Kejaksaan Agung.

Sang jaksa dihukum ringan pada pengadilan banding. Tiba-tiba jaksa itu d sudah bebas.

Sebuah artikel lama yang ditulis oleh Prof. Mahfud MD pada 2018 dengan judul ‘Malu Bercerita kepada Orang Jepang’ kembali beredar di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News