Mahfud MD Masuk Bursa Calon Kapolri
Selasa, 16 April 2013 – 06:27 WIB

Mahfud MD Masuk Bursa Calon Kapolri
"Tugas saya di intelijen. Jadi, intelijen dalam tahun ini fokusnya itu Pemilu. Oleh karenanya kita harus bisa mengidentifikasi seluruh kerawanan Pemilu yang akan dijadikan referensi pengamanan yang dilakukan Polri di seluruh Indonesia," ujarnya. Hal ini bukan tugas yang baru bagi mantan Kapolda Jabar ini karena sebelumnya ia menjabat Wakil Kabaintelkam Polri.
Ada beberapa"wilayah yang"akan menjadi prioritas intelijen. Wilayah yang dinilai rawan gangguan keamanan itu di antaranya Aceh, Papua, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat. "Tentu itu kan daerah yang jadi prioritas dan itu kebijakan ditentukan pimpinan Polri. Karena itu, intelijen harus mampu memberikan masukan pada pimpinan terkait apa yang harus dilakukan. Mudah-mudahan persoalan itu dengan masukan yang cepat dari intelijen itu bisa berikan solusi permasalahan yang terjadi di lima provinsi tadi,"ujarnya.
Yang juga cukup menarik, nama mantan Ketua Mahkamh Konstitusi Mahfud MD juga dicalonkan oleh masyarakat. "Kami mendapat banyak input bahwa pak Mahfud layak dan bisa menjadi Kapolri," ujar anggota Komisi Kepolisian Nasional Edi Saputra Hasibuan, Senin (15/4).
Menurut Edi, memang ada kendala di tata aturan perundang-undangan yang mengganjal karena Mahfud bukan perwira polisi. "Namun respon masyarkat yang besar tentu bias jadi pertimbangan. Pak Mahfud juga pernah menjadi Menteri Pertahanan, dan pada dasarnya polisi itu jabatan non militer," katanya.
JAKARTA---Kapolri Jenderal Timur Pradopo akhirnya angkat bicara soal rencana pergantian dirinya. Mantan Kapolda Metro Jaya itu legawa dan ikhlas
BERITA TERKAIT
- Hadirkan Pelaku Usaha Hingga Akademisi, Kemenko PM Gelar Uji Publik Program Berdaya Bersama
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- PIK2 Mewujudkan Rumah Impian Warga Teluknaga, Tangis Bahagia Pecah
- Kunjungi Kraton Majapahit Jakarta, Dasco Disambut Hendropriyono
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren