Mahfud MD tak Terima Narasi di Medsos Soal Konflik Desa Wadas
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merasa tidak terima dengan video di media sosial yang menggambarkan kondisi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
Terlebih lagi, ada kesan aparat asal tangkap warga Desa Wadas yang menolak penambangan batu andesit demi pembangunan Bendungan Bener.
"Itu banyak sekali di media sosial yang seakan-akan ada orang diangkut dari rumahnya. Itu sudah kami cek semua, tidak ada," kata Mahfud dalam keterangan persnya, Rabu (9/2).
Mantan Ketua MK itu menyebutkan upaya penangkapan kepolisian kepada warga Desa Wadas demi menjaga ketenangan di lokasi tersebut pada Selasa.
"Ada orang ribut di lapangan, ketika mau diamankan agar tidak ribut, lari ke rumah penduduk, ya, diangkut," kata Mahfud.
Dia menegaskan upaya penangkapan warga tidak dilakukan dengan cara berlebihan.
Terbukti, kepolisian tidak mengeluarkan tembakan peringatan selama prosesi penangkapan warga Desa Wadas.
"Tidak ada satu pun letusan senjata, tidak ada satu pun orang menjadi korban. Silakan cek ke kantor polisi, cek ke Desa Wadas, cek rumah sakit, silakan," tutur Mahfud.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak terima dengan video di media sosial yang menggambarkan kondisi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2).
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini
- Keras! Wanto Anggap Surat yang Diterbitkan Yandri Susanto Bentuk Abuse of Power