Mahfud: Sengketa Pilkada Dipicu Sikap Emosional
Selasa, 01 Juni 2010 – 14:52 WIB

Mahfud: Sengketa Pilkada Dipicu Sikap Emosional
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai bahwa pada umumnya gugatan sengketa Pilkada yang masuk ke MK dipicu oleh rasa emosional pasangan calon yang enggan menerima kekalahan. "Pada umumnya itu emosional. Karena tidak menerima kekalahan," ujar Mahfud, usai mengikuti acara Peringatan Hari Lahir pancasila 1 Juni, di Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa (1/6).
Dalam catatan MK, Mahfud menegaskan bahwa hingga hari ini sudah ada 27 kasus sengketa Pilkada yang dimasukkan. Beberapa sengketa di antaranya berasal dari Pilkada di wilayah Sumatera Utara, Semarang, Serang, Kutai Kartanegara serta dari Kabupaten Tabanan, Bali.
Baca Juga:
Namun, menurut Mahfud, hingga saat ini pihak MK belum ada mengabulkan gugatan sengketa Pilkada yang diajukan tersebut. "Belum ada yang dikabulkan, karena memang rata-rata buktinya lemah," terangnya.
Mahfud mengatakan, sengketa gugatan Pilkada ke MK memang dapat dengan mudah diajukan, jika memang ditemukan bukti-bukti kecurangan atau kesalahan dalam proses Pilkada. Sehubungan dengan itu, Mahfud juga mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar berhati-hati dalam menyelenggarakan Pilkada.
JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai bahwa pada umumnya gugatan sengketa Pilkada yang masuk ke MK dipicu oleh rasa emosional
BERITA TERKAIT
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano