Mahfud Silaturahmi dengan 18 Ponpes di Medan dan Luruskan Masalah Politik
“Seperti yang disampaikan Pak Yasonna dan Buya Ali Akbar Marbun. Di dalam bernegara itu ada perbedaan-perbedaan. Tidak ada satu negara pun yang monolitik. Pasti ada perbedaan. Di situlah tugas negara itu mempersatukan,” kata Mahfud.
Oleh karena itu, dia mengatakan ilmu politik juga dipelajari dalam agama Islam melalui fiqhus siyasah yang meliputi ajaran tentang tata cara berpolitik hingga berkonstitusi dalam satu negara.
Sehingga, Mahfud menyimpulkan bahwa menurut Islam, bernegara adalah suatu keharusan seperti halnya beragama, bahkan keduanya dianalogikan sebagai dua saudara kembar oleh Imam Al Ghazali.
“Kalau ingin beragama dengan baik, kamu harus punya negara. Kalau kamu ingin bernegara dengan baik, harus dibimbing oleh agama,” tutur cawapres yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo itu. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Cawapres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Mahfud MD menjalin silaturahmi dengan belasan ponpes di Medan.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya