Mahfud Tegak Lurus dengan Konstitusi, Tak Mungkin Terima Pemakzulan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini muncul narasi bahwa Menkopolhukam Mahfud MD menerima atau mendukung pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu buntut dari pertemuan aktivis koalisi masyarakat sipil dengan Mahfud MD. Para aktivis itu menyuarakan soal pemakzulan Presiden Jokowi sebelum Pemilu 2024.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai narasi itu muncul sebagai sebuah kampanye hitam yang kemudian digoreng-goreng selama masa kampanye.
Namun, Adi meyakini Mahfud tak akan setuju dengan pemakzulan terhadap Jokowi.
“Goreng-goreng musim politik seperti ini perkara biasa. Mahfud itu menteri Jokowi mana mungkin dan mana bisa menerima pemakzulan presiden,” kata Adi ketika dihubungi wartawan, Kamis (11/1).
Selain itu, dia menyebut Mahfud yang juga cawapres nomor urut tiga pada Pemilu 2024 merupakan aktivis yang prodemokrasi.
“Mahfud dikenal aktivis prodemokrasi yang elegan, lurus dengan konstitusi, meski sikapnya kerap kritik, Mahfud rasa-rasanya tak mungkin menerika pemakzulan,” kata Adi.
Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu meyakini kampanye hitam itu untuk menyerang Mahfud.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai Mahfud MD tak mungkin menerima pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.
- Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Jadi Ajang Pertarungan Para King Maker, Siapa?
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini