Mahfud Tuliskan Cerita Mengharukan Orang Kaya dan Pengorbanan Profesor
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut penyakit Covid-19 menjangkiti siapa pun. Termasuk, orang kaya dan seseorang bergelar profesor.
Menurut Mahfud, di Jawa Timur ada orang kaya yang meninggal dunia ketika mengantre penanganan Covid-19.
"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jawa Timur meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," tulis eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu di Twitter akun @mohmahfudmd, Senin (26/7).
Sementara itu, kata Mahfud, ada juga profesor yang meninggal dunia karena berkorban bagi anak muda saat keduanya sama-sama terjangkiti Covid-19.
Sang profesor, dituliskan Mahfud, memberikan kesempatan bagi anak muda memperoleh oksigen. Kala itu stok oksigen terbatas ketika keduanya menjadi pasien positif Covid-19.
"Sang profesor kemudian wafat," tulis pria kelahiran Jawa Timur itu.
Mahfud menceritakan sang profesor beralasan anak muda masih punya kesempatan panjang mengabdi bagi bangsa. Dari situ, oksigen pun diserahkan sang profesor ke anak muda.
"Itu cerita haru, tetapi banyak cerita bagus di mana orang yang terinfeksi Covid-19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut protokol kesehatan bisa sembuh," tutur eks Menteri Pertahanan itu. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut penyakit Covid-19 menjangkiti siapa pun. Termasuk, orang kaya dan seseorang bergelar profesor.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Disemprot Mahfud soal Undangan Kementerian untuk Acara Pribadi, Mendes Yandri Kaget
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Disentil Mahfud MD soal Surat Menteri untuk Acara Pribadi, Yandri Susanto Bereaksi Begini