Mahfuz Kaitkan Terhambatnya Penanganan Covid-19 dengan Pilpres 2019

Mahfuz kemudian melanjutkan pemaparannya mengenai hasil survei Median.
Berdasarkan basis pilihan politik, kata dia, pendukung Joko Widodo lebih banyak yang provaksin yaitu mencapai 62,2 persen. Di sisi lain, pendukung Prabowo Subianto) yang percaya vaksin cuma 35,7 persen.
"Harus Pak Jokowi dan Pak Prabowo duduk bareng bicara ke publik bahwa vaksin itu kewajiban bagi kita semua," harap Mahfuz.
Mahfuz berharap pemerintah belajar dari negara lain di dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan kesadaran kolektif, membuat kebijakan terarah, dan membangun solidaritas nasional.
"Perlu ada pembenahan menyeluruh dalam berbagai aspek, bukan saja di pemerintahan, tetapi terlebih juga di masyarakat," beber pria kelahiran Jakarta itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik menilai pembelahan politik setelah Pilpres 2019 bisa mengganggu program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Besok, Partai Gelora Gelar Pelantikan Pengurus DPP dan DPW Periode 2024-2029
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok