Mahkamah Agung Australia Tolak Argumentasi Terdakwa Teroris Soal Kedudukan Hukum Suami-Istri
Sameh kemudian mengatakan dia tidak berniat untuk mati, tapi telah memanipulasi istrinya agar percaya bahwa serangan itu akan lebih signifikan dan berbahaya daripada yang dia rencanakan.
Pada tahun 2019, Sameh divonis hukuman empat tahun penjara sedangkan Alo-Bridget tiga tahun sembilan bulan.
Hukum berlaku untuk tiap orang
Kedua pasangan ini pertama kali bertemu saat mereka masih sekolah dasar dan menikah menurut tradisi Islam pada 31 Januari 2015.
Sidang sebelumnya mendengar argumentasi pengacara Sameh yang menyebut hubungan suami istrinya tidak stabil dan diwarnai ketidakdewasaan.
Selama persidangan, Alo-Bridget beberapa kali menyatakan klaimnya bahwa seorang istri kebal dari tuduhan konspirasi dengan suaminya sendiri.
Tapi hakim menyebut bahwa prinsip hukum itu sudah tidak menjadi bagian dari "common law" sejak pertengahan 1990-an.
Hari Rabu (14/04) ini Mahkamah Agung menyetujui keputusan dengan suara bulat, yang ditulis oleh Hakim Jacqueline Gleeson.
"Apa pun posisi historisnya, tidak ada lagi prinsip dalam common law Australia yang menghormati prinsip hukum tunggal dari pasangan suami istri," katanya.
Seorang perempuan asal Sydney yang dinyatakan bersalah membantu merencanakan serangan teror telah kehilangan upayanya untuk membatalkan hukumannya
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan