Mahsa Amini
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Senin, 26 September 2022 – 19:14 WIB
Suku Kurdi sering menjadi korban diskriminasi karena perbedaan mazhab.
Demonstrasi besar kali ini bisa menjadi pemicu bagi krisis politik yang lebih serius.
Pemerintah Iran bertindak tegas terhadap para demonstran.
Presiden Iran Ibrahimi Raisi sudah memerintahkan polisi agar kematian Mahsa Amini diusut tuntas dan pelakunya diadili.
Akan tetapi, hal ini tidak membuat para penentang pemerintah puas, sebaliknya gerakan makin meluas.
Polisi bertindak tegas dengan melempar gas air mata dan membubarkan kerumunan dengan tembakan peluru tajam.
Setidaknya tercatat 40 orang demonstran yang umumnya emak-emak dan perempuan muda tewas selama 10 hari terakhir.
Jumlah korban yang tepat belum bisa dipastikan.
Mirip kasus pembunuhan Brigadir J yang coba ditutup-tutupi polisi Indonesia, polisi Iran bersikukuh dengan alasannya Amini meninggal karena serangan jantung
BERITA TERKAIT
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim