Mahsa Amini
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dalam situasi yang kaos seperti sekarang, sulit mendapatkan angka yang akurat.
Demonstrasi meluas dan para demonstran makin berani.
Mereka membakar ban dan membuka hijab lalu melemparkannya ke tengah kobaran api.
Banyak wanita demonstran yang membawa gunting, membuka hijab dan kemudian memotong rambutnya dan memamerkannya kepada publik.
Mak-mak itu melampiaskan kekesalannya kepada pemerintah yang dianggap terlalu represif terhadap perempuan.
Selama 40 tahun pasca-revolusi, baru kali ini perempuan berani melakukan demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan pemerintah.
Berbabagi demonstrasi sporadis sangat sering terjadi, tetapi kali ini skalanya jauh lebih besar dan akibat politiknya bisa jauh lebih serius.
Pemerintah Iran menuduh ada infiltrasi kekuatan asing yang menjadi provokator gerakan ini.
Mirip kasus pembunuhan Brigadir J yang coba ditutup-tutupi polisi Indonesia, polisi Iran bersikukuh dengan alasannya Amini meninggal karena serangan jantung
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim