Mahyeldi Larang Minta Sumbangan di Jalan Saat Libur Lebaran, Begini Alasannya
Titik peminta sumbangan di tengah jalan itu bisa puluhan bahkan ratusan di seluruh Sumbar, sehingga membuat perjalanan menjadi terhambat dan pengendara menjadi sangat tidak nyaman.
"Ini juga berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal dengan korban jiwa."
"Karena itu, OPD harus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi hal ini supaya tidak terjadi lagi," katanya.
Dia meminta agar paling lambat 18 April 2022 hal itu telah dikoordinasikan dan telah ada hasil konkretnya untuk kesiapan penyambutan perantau.
Khusus kepada Dinas PU, Mahyeldi meminta untuk segera memperbaiki jalan yang rusak dan menyiapkan alat-alat berat di titik-titik berpotensi longsor.
"Kalau bisa di setiap perbatasan dibersihkan, kapan perlu dibuat ucapan selamat datang dengan spanduk di semua perbatasan Sumatera Barat sehingga perantau merasa senang dan nyaman pulang ke Sumbar," katanya.
Kenyamanan destinasi wisata juga mendapat perhatian khusus seperti penataan parkir di lokasi wisata, toilet yang representatif.
Kemudian, tempat salat yang bersih, soal sampah, potensi kemungkinan pungli dan pemalak di lokasi wisata, termasuk adanya kepastian tarif makanan yang jelas di restoran.
Mahyeldi melarang ada aksi minta sumbangan di jalan saat lebaran nanti, begini alasannya.
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar
- Dugaan Paskibraka 2024 Dilarang pakai Jilbab, Gubernur Sumbar Bereaksi Keras
- Demokrat Dukung Mahyeldi-Vasco untuk Pilgub Sumatra Barat
- Wahai Honorer yang Ingin jadi PPPK, Cermati Kalimat Terakhir Gubernur
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran