Mahyudin: Bangsa Ini Gampang Diadu Domba
jpnn.com, PURWAKARTA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai, kelemahan terbesar bangsa Indonesia gampang diadu domba. Tidak hanya terjadi akhir-akhir ini, saat Belanda menjajah Indonesia juga praktik adu domba terbukti efektif memecah belah Nusantara.
"Bangsa ini kelemahannya gampang diadu domba. Dulu Belanda masuk karena itu," ujar Mahyudin saat sosialisasi empat pilar di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/9).
Untuk itu Mahyudin mengajak seluruh elemen masyarakat kembali pada jatidiri yang sebenarnya. Tidak lagi gampang dihasut, lalu kembali menyadari bahwa Indonesia memiliki empat pilar pondasi bangsa yang selama ini terbukti ampuh mempersatukan berbagai perbedaan. Yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan NKRI.
"Empat pilar itu alat perekat untuk bersatu dalam artian gotong royong. Dulu Indonesia memiliki itu, harus terus diperkuat karena akhir-akhir ini terkesan mulai luntur," ucapnya.
Mahyudin juga menilai korupsi merupakan tantangan terberat yang harus segera dikikis habis. Pasalnya, penyebaran musuh pembangunan tersebut mulai menyebar dari tingkat pusat bahkan hingga ke desa-desa.
"Jadi tantangan utama itu korupsi dan satu lagi radikalisme. Tantangan tersebut tak pernah selesai selama 72 tahun Indonesia merdeka," katanya.
Menurut Mahyudin, radikalisme mudah masuk ke Indonesia karena ada kecenderungan masyarakat melihat orang asing lebih baik dari tokoh di dalam negeri.
"Jadi sudahlah, kalau belajar agama dengan ustaz-ustaz dan kiai yang sudah teruji ilmu agamanya. Jangan mudah tertarik untuk belajar pada seseorang sebelum mengetahui seberapa dalam pemahaman orang tersebut," pungkas Mahyudin.(gir/jpnn)
Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai kelemahan terbesar bangsa Indonesia adalah gampang diadu domba
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden