Mahyudin: Di Luar Negeri Lampu Kuning Siap Berhenti, di Sini Justru Tancap Gas
jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyebut, kehidupan bernegara dan berbangsa akan berlangsung mulus ketika setiap rakyat Indonesia melaksanakan setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Kalau kita mendalami Pancasila yang mendalam dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka aman dunia ini," ungkap Mahyudin di Kalimantan Timur, Selasa (12/3).
Hanya saja, kata dia, nilai Pancasila tampak mulai meluntur di Indonesia. Hal itu bisa terlihat ketika kasus seorang pengendara motor, tidak mengurangi kecepatan saat lampu lalu lintas berwarna kuning.
(Baca lagi: Indonesia Krisis Tokoh Bangsa yang Memberi Tuntunan)
"Kalau orang di luar negeri, kena lampu kuning dia siap berhenti. Sebab, sebantar lagi warna merah. Kalau di sini, malah tancap gas," ungkap dia.
Selain itu, Mahyudin menyinggung tentang budaya antre. Saat ini masyarakat terkesan ogah mengantre. Mereka saling berebut untuk mendahului.
"Jadi, kita kadang-kadang antri susah. Mau menang sendiri. Individualistisnya terlalu kuat. Selain itu, baiknya orang, kita susah untuk memuji. Tetapi kalau jeleknya orang, gampang kita untuk menceritakan," pungkas dia. (mg10/jpnn)
Mahyudin menyinggung tentang budaya antre. Saat ini masyarakat saling berebut untuk mendahului.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024