Mahyudin: Indonesia Darurat Korupsi

jpnn.com, BONTANG - Mahyudin: Indonesia Darurat Korupsi
Wakil Ketua MPR Mahyudin mengisi hari libur dengan bersilaturahmi bersama Majelis Taklim Nur Hasanah di Hotel Oaks Tree, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (17/12).
Dalam kesempatan itu Mahyudin menyampaikan dan memaparkan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) kepada lebih dari 400 ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim.
Dalam paparannya, Mahyudin menyebutkan sejumlah tantangan kebangsaan yang dihadapi Indonesia sehingga mendorong MPR untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR.
Tantangan kebangsaan itu di antaranya masih adanya pemahaman agama yang sempit, pengabaian kepentingan daerah dan timbulnya fanatisme kedaerahan, kurangnya penghargaan dan pemahaman atas kemajemukan, tidak berjalannya penegakan hukum yang optimal.
Termasuk kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa.
Dalam hal kurangnya keteladanan pemimpin dan tokoh bangsa, Mahyudin melihat banyaknya kasus korupsi yang menjerat pemimpin di semua tingkatan seperti kepala desa sampai gubernur, dan pimpinan lembaga negara.
"Banyak pejabat negara yang ditangkap karena kasus korupsi. Ketua DPD, ketua Mahkamah Konstitusi, Hakim Agung, termasuk juga ketua umum partai sudah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kita ini sedang darurat korupsi," ujarnya.
Apapun jabatannya seseorang jika diduga melakukan korupsi harus diproses sesuai hukum.
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Dukung Eksistensi BPKH, Ketua MPR: Penting untuk Meringankan Biaya Haji
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Waka MPR Apresiasi Penjelasan Dirut Pertamina: Redam Kegundahan Publik