Mahyudin: Indonesia Perlu Pemimpin Otoriter
jpnn.com, KUPANG - Indonesia memerlukan kepemimpinan otoriter yang terukur untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dari intervensi asing. Model kepemimpinan seperti itu dalam situasi tertentu sangat diperlukan guna menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sebagaimana tercermin dalam nilai-nilai Pancasila.
“Kepemimpinan otoriter terukur juga sebagai bagian menjaga marwah persatuan-kesatuan Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila, yang digali para pendahulu dari nilai-nilai luhur keadaban adat ketimuran Nusantara,” ujar Mahyudin saat Sosialiasi Empat Pilar MPR di Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo, Kupang, NTT, Kamis (26/10).
Mahyudin menjelaskan tentang kepemimpinan Otoriter terukur dimaksud. Ia mencontohkan, penerbitan Peratuan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 tahun 2017 sebagai perubahan UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Dengan Perppu tersebut,
“Pemerintah mencabut ijin Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan HTI dipersilakan menguji putusan pemerintah itu melalui proses pengadilan. Itu namanya adil,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar dari daerah pemilihan Kalimantan Timur itu mengatakan dalam konteks HTI, pemerintah memberikan izin dan untuk mencabutnya harus melewati proses peradilan.
Kondisi demikian, kata Mahyudin, seharusnya dipahami oleh generasi muda milenial termasuk mahasiswa Stikom Uyelindo, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Sikap tegas pemerintah, yang tergambar dalam Perppu Ormas, itu wajib dipahami mahasiswa dan generasi muda lainnya sebagai penetrasi intervensi asing yang mau adu domba," ujarnya.(adv/jpnn)
Indonesia memerlukan kepemimpinan otoriter yang terukur untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia dari intervensi asing.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas
- Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
- Kurang Fit dan Flu, Megawati tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
- Pimpinan MPR RI Datangi Jokowi ke Istana, Ini yang Dibahas