Mahyudin Ingatkan Dampak dari Kemajuan Teknologi
jpnn.com, BONTANG - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan pada zaman dulu bila orang mau naik haji ia harus naik kapal laut. Perjalanan ke Mekkah memerlukan waktu 40 hari.
“Lama perjalanan pulang pergi dan saat melakukan ibadah membuat para zamaah saat di antar oleh keluarga diiringi dengan tangisan,” ujar Mahyudin di hadapan anggota Majelis Ta'lim Husnul Khotimasaat saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Senin (29/10/2018.
“Karena mereka akan berpisah dalam waktu yang lama,” kata Mahyudin.
Adanya kemajuan teknologi dengan terciptanya pesawat terbang membuat jarak tempuh antara Indonesia dan Arab Saudi bisa ditempuh dengan singkat. Apalagi ditambah dengan sistem ibadah haji khusus yang menjadikan ibadah ini lebih singkat tak lebih dari dua minggu.
Ringkasnya perjalanan disebut oleh Mahyudin sebagai dampak positif dari kemajuan teknologi. Dicontohkan lagi, dengan adanya alat komunikasi, telepon, membuat jarak menjadi bukan halangan. Sekarang siapa saja bisa berkomunikasi dengan yang lain di mana pun tempatnya dengan cepat. “Dulu yang bisa berkomunikasi jarak jauh hanya wali saja,” ungkapnya.
Meski ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak positif dan kemajuan namun dari penggunaan teknologi ini juga mempunyai dampak negatif. Diungkapkan dalam survei di sebuah daerah terbukti 40 persen angka perceraian diakibatkan dari media sosial.
“Media sosial memunculkan hubungan yang lain,” paparnya.
Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan pada zaman dulu bila orang mau naik haji ia harus naik kapal laut. Perjalanan ke Mekkah memerlukan waktu 40 hari.
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Hadiri Tabur Bunga di Laut, Ibas Ungkap Makna Hari Pahlawan
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir