Mahyudin Ingatkan Dampak dari Kemajuan Teknologi

Dampak buruk dari media sosial tak hanya itu, sekarang juga sering tersebar hoax alias berita bohong. Hoaks dibuat oleh orang-orang yang tak suka dengan keberhasilan orang lain, haters.
“Haters adalah orang yang susah melihat orang senang, senang melihat orang susah," tuturnya.
Dampak buruk kemajuan teknologi dan globalisasi, menurut Mahyudin merupakan salah satu tantangan kebangsaan. Untuk menangkal yang demikian, MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar.
Empat Pilar menurut pria asal Kalimantan itu merupakan alat pemersatu. Indonesia dikatakan memiliki beragam suku, agama, bahasa, dan perbedaan lainnya.
“Sama dengan Bontang, di kota ini berbagai suku dan agama ada,” ungkapnya.
Sebagai negara yang majemuk, Indonesia perlu bersyukur sebab kita memiliki Pancasila. Ia membandingkan dengan Arab Saudi yang suku dan bahasanya tidak banyak namun mereka selalu didera konflik. "Inilah berkah kedamaian di Indonesia yang patut disyukuri,” tuturnya.
Mahyudin mengatakan dulu ibu-ibu saat sekolah mendapat pelajaran PMP. Namun dalam era reformasi mata pelajaran itu dihapus dan selanjutnya diganti PPKN.
“Dulu pelajaran PMP penting, meski matematika dapat nilai 8 kalau PMP dapat 5, ia tidak naik kelas," ungkapnya. Selain PMP, pelajar dan element masyarakat lainnya juga dapat Penataran P4.
Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan pada zaman dulu bila orang mau naik haji ia harus naik kapal laut. Perjalanan ke Mekkah memerlukan waktu 40 hari.
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina
- Gala Premiere Film Pinjam 100 The Movie Sukses, Bamsoet: Bisa jadi Cermin Generasi Muda