Mahyudin: Saatnya Orang Malaysia Berobat ke Aceh

jpnn.com, ACEH - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan perlu kesadaran kolektif untuk menjadikan Indonesia maju dan sejajar dengan negara-negara lainnya. Menurutnya, kesadaran itu melingkupi segala hal, tidak hanya di bidang pendidikan tapi juga menjadikan ideologi sebagai identitas dalam berkehidupan kebangsaan.
“Tadi disebutkan ada 45 profesor. Ke depan, Unsyiah harus punya lebih dari 100 guru besar,” kata Mahyudin saat membuka secara resmi gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama dengan Perhimpunan Anak Konstitusi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), di aula gedung Unsyiah, Banda Aceh, Selasa (17/10).
Acara tersebut juga dihadiri anggota MPR, Muslim (Fraksi Demokrat) dan Hetifah Saifuddin (Fraksi Golkar), termasuk Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal M Eng.
Mahyudin menjelaskan, memajukan pendidikan merupakan bagian dari cita-cita pendiri bangsa. Kemerdekaan yang dicapai sejak diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 harus dijadikan jembatan menuju ke arah yang lebih baik.
Menurut politikus Golkar itu, secara kuantitatif sudah banyak yang berpendidikan tinggi. Tapi secara kualitatif masih belum bisa bersaing dengan negara lain yang maju. Itulah semestinya bangsa ini harus memiliki daya saing dengan negara lain.
"Tadi malam saya baca di media ada pernyataan menteri Keuangan yang menyatakan hasil survei Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Indonesia mengalami ketertinggalan dalam bidang pendidikan membaca sekitar 40 tahun dan tertinggal jauh dalam pendidikan science dan teknologi sekitar 75 tahun. Hal ini perlu diwaspadai dan dipikirkan betul-betul," ujarnya.
Solusinya, lanjut Mahyudin adalah perlunya kerja keras semua anak bangsa mengejar ketertinggalan tersebut untuk mengisi kemerdekaan sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa yakni memberantas kebodohan juga kemiskinan.
“Sudah saatnya orang Malaysia yang berobat ke Aceh. Bukan lagi orang Aceh yang berobat ke Malaysia,” katanya.
Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan perlu kesadaran kolektif untuk menjadikan Indonesia maju dan sejajar dengan negara-negara lainnya.
- Eddy Soeparno: Saya Yakin Presiden Prabowo Berantas Korupsi Sampai ke Akar-akarnya
- Waka MPR: Pemberdayaan Perempuan Harus Dilakukan untuk Antisipasi Dampak Gejolak Ekonomi
- Wakil Ketua MPR Bicara Komitmen Prabowo Berantas Korupsi
- Eddy Soeparno: Akselerasi Transisi Energi Dukung Target Ekonomi 8 Persen Tercapai
- Wakil Ketua MPR Sebut Dukungan Semua Pihak Bantu Kearifan Lokal Tumbuh Berkelanjutan
- Terima Wamen Perdagangan Singapura, Waka MPR Bahas Kerja Sama CCS Lintas Negara