Mahyudin Sedih dengan Praktik Politik Indonesia Saat Ini
jpnn.com, BONTANG - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin sedih dengan praktik politik di Indonesia saat ini. Banyak aktor politik yang tidak bertanggung jawab, memakai cara kotor demi mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya.
Mahyudin mengatakan hal itu saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan pengurus dan anggota dari Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Polri (FKPPI) di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (5/3/2019).
BACA JUG: Hoaks dan Ujaran Kebencian Ancam Keberagaman
"Orang sekarang ini, enggak segan memfitnah, mencaci maki, dan menyebarkan haoks," keluh dia.
Bahkan, kata Mahyudin, praktik kampanye pemilihan presiden juga tidak sehat. Contoh nyata tersaji ketika Presiden Joko Widodo menjadi korban fitnah politik.
"Menjelang pemilihan presiden ini, segala cara dihalalkan. Kadang-kadang saya miris juga. Presiden dihina, dicaci maki," ungkap dia.
Dia menerangkan, fitnah kepada Jokowi ialah wujud seseorang tidak menghormati negara dan melanggar hukum. Dalam berpolitik, seharusnya para aktor memakai cara elegan mencapai tujuan.
"Kalau bukan kita yang menghormati negara sendiri, siapa lagi. Apa kita semua mau kembali ke zaman jahiliah sebelum kita merdeka? Ini yang harus jadi perhatian semua," pungkas politikus Partai Golkar itu.(mg10/JPNN)
Mahyudin sedih dengan praktik politik di Indonesia saat ini karena banyak aktor politik yang tidak bertanggung jawab, memakai cara kotor demi mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Prabowo Selamatkan Sritex, Eddy Soerparno: Ini Bentuk Nyata Presiden
- Pejabat Komdigi Lindungi Judol, Eddy Soeparno: Merusak Generasi Muda
- Tak Ingin Hoaks Merambah ke Pelajar, AKP Sumaryadi Datangi SMAN 1 XIII Koto Kampar
- Ibas Soroti Isu Kekerasan Seksual: KIta Harus Speak Up, Waspada, dan Berani Melapor
- Lestari Moerdijat: Keberlangsungan Industri Media Butuh Dukungan Negara