Mahyudin Waswas soal Politik Identitas
jpnn.com, PALANGKARAYA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin menjadi pembicara pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Palangkaraya, Rabu (26/9). Di hadapan ratusan mahasiswa IAHN, politikus Golkar itu menyinggung situasi politik menjelang Pemilu 2019 yang diwarnai politik identitas.
Mahyudin mengatakan, politik identitas seharusnya tidak digunakan pada Pemilu 2019. Sebab, penggunaan politik identitas sangat mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
“Bangsa yang besar akan hancur apabila ada politik identitas. Kita harus belajar dengan negara-negara yang sudah mengalaminya,” ujar dia.
Indonesia, kata Mahyudin, berbeda dari bangsa lain. Bahkan, dia meyakini tidak ada negara di dunia ini yang sangat plural seperti Indonesia.
Sayangnya, orang Indonesia juga mudah terprovokasi oleh rasa primordial dan fanatisme. Sebagai contoh adalah insiden penganiayaan terhadap suporter Persija oleh pendukung Persib Bandung yang menimbulkan korban jiwa.
"Inilah yang membuat pimpinan MPR resah. Ini menjadi alasan untuk menyosialisasikan empat pilar MPR," tuturnya.(cuy/jpnn)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengkhawatirkan politik identitas pada Pemilu 2019.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Bang Long Minta Masyarakat Melayu Jangan Dibawa untuk Komoditas Politik Kepri
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas
- Megawati Absen ke Acara Pelantikan Presiden, Basarah: Bukan Berarti Menolak Prabowo
- Kurang Fit dan Flu, Megawati tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran