Main Pelintir dan Bohong
Oleh Djoko Susilo, Dubes RI di Swiss
Jumat, 11 Maret 2011 – 07:07 WIB
Mungkin mereka akan berurusan dengan KBRI kalau kehilangan paspor saja. Padahal, personel cabang olahraga lain, entah Percasi, PBSI, dan lain-lain, bila punya kegiatan di mana pun di wilayah Swiss akan memberi tahu KBRI.
Saya makin tertantang untuk menguak misteri PSSI dan FIFA itu. Apalagi setelah cek dan ricek terhadap sejumlah teman di media menyatakan bahwa ada pejabat PSSI yang sering bohong belaka. Maka, saya bertekad melaksanakan misi dengan baik dan profesional. Apalagi, dari e-mail, pesan Facebook, ataupun SMS yang saya terima dari teman-teman di Surabaya, banyak yang memberikan dukungan.
Saya yakin, pasti ada manfaat bagi masyarakat jika persekongkolan yang mengakibatkan prestasi sepak bola Indonesia terjerembap dan makin terpuruk ke posisi yang menyedihkan dibongkar.
Sebagai Dubes, saya tidak mengalami kesulitan untuk minta waktu berkunjung ke FIFA. Apalagi, sesungguhnya gelar tersebut secara resmi sangat hebat: Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. Artinya, saya membawa kuasa penuh atas nama pemerintah dan bangsa Indonesia.
KETIKA saya masih menjadi reporter Jawa Pos, sekitar 25 tahun lalu, ada satu kata yang atas perintah Bos Dahlan Iskan harus dihilangkan dari perbendaharaan
BERITA TERKAIT
- Jadwal Semifinal Kumamoto Masters 2024, Ada 4 Wakil Indonesia
- Persib Berencana Kembali ke Stadion GBLA, Bojan Hodak Masih Pikir-pikir
- Timnas Indonsia vs Jepang: Mampukah Garuda Mematahkan Samurai Biru?
- MotoGP Barcelona: Martin Bakal Dibantu Espargaro, Pecco Didukung Para Murid Rossi
- Indonesia vs Jepang: Bukan Jumat Malam Menegangkan, Ada Suguhan Menarik untuk Suporter Garuda
- Diam-Diam Jay Idzes Sudah Memantau Timnas Jepang