Main Pelintir dan Bohong

Oleh Djoko Susilo, Dubes RI di Swiss

Main Pelintir dan Bohong
Main Pelintir dan Bohong
Tetapi, ayat yang mudah dimengerti itu dipelintir dengan adanya tambahan "tidak sedang ditemukan melakukan kejahatan ketika kongres."

Ya tentu saja jauh panggang dari api. Jadi, menurut statuta PSSI, asal selama kongres "yang normalnya berjalan tiga hari" seorang calon tidak sedang diperiksa polisi atau jaksa karena suatu kejahatan, dia bisa menjadi calon sekalipun pernah dipenjara dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan.

Ketika menemui para petinggi FIFA, saya agak jengkel. Sebab, mereka sejak 2007 membiarkan terjemahan yang ngawur itu. "You don't understand Indonesian language. Why do you in FIFA accept the wrong translation like that?" protes saya kepada seorang pejabat FIFA.

Dengan enteng dia menjawab, "Sorry, Indonesian language is not the official language here." Belakangan, yang saya tahu, direktur FIFA itu sudah digarap oleh orang-orang PSSI.

KETIKA saya masih menjadi reporter Jawa Pos, sekitar 25 tahun lalu, ada satu kata yang atas perintah Bos Dahlan Iskan harus dihilangkan dari perbendaharaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News