'Mainan Dewasa' Ini Bisa Dipakai dan Digetarkan dari Ponsel
jpnn.com, JAKARTA - KECANDUAN gadget memang bisa mengacaukan segala hal, termasuk kehidupan seksual. Ada kalanya seseorang terlalu sibuk dengan ponselnya dan membiarkan pasangannya telantar menahan hasrat seksual yang tidak tersalurkan.
Bukti nyata bahwa kecanduan teknologi telah mengacaukan kehidupan seksual bisa dilihat dari hasil penelitian di Inggris. Gara-gara ponsel, frekuensi bercinta orang Inggris rata-rata cuma 3 kali dalam sebulan. Turun dibandingkan tahun 2001 yang menunjukkan rata-rata bercinta 1 kali tiap pekan.
Terlalu sibuk memainkan ponsel menjadi alasan yang paling sering diungkapkan oleh para pasangan. Gairah bercinta menurun, termasuk produktivitas karena kebanyakan memainkan ponsel bukan untuk bekerja melainkan hanya berinteraksi dengan teman melalui jejaring sosial.
Adanya pengaruh buruk kecanduan teknologi, khususnya ponsel, mendorong sebuah perusahaan untuk mengembangkan solusinya. OhMiBod, sebuah perusahaan mainan dewasa pun menciptakan sextoy yang bisa dikontrol pasangan melalui ponsel. Jika pasangan sedang terlalu sibuk dengan ponselnya, tinggal misscall saja vibratornya.
Pada prinsipnya, sextoy ini bekerja dengan teknologi nirkabel untuk mengontrol getaran baik intensitas maupun ritmenya. Sextoy berwujud vibrator mini tersebut juga bisa disembunyikan di celana dalam untuk dimainkan sendiri tanpa ketahuan orang lain di sekitarnya.
"Sangat menyenangkan caranya mengontrol getaran tanpa ada orang yang tahu apa yang sedang kita kerjakan sebab remote-nya ada di ponsel," kata pendiri OhMiBod, Brian Dunham, seperti dilansir laman Mashable, Selasa (18/2).
Dunham dan istrinya, Suki, sengaja menciptakan perangkat ini karena prihatin dengan perilaku manusia moderen yang mulai meninggalkan kehidupan seksual karena terlalu asyik bermain ponsel. Dari keprihatinan tersebut, lahirlah ide untuk memberikan sentuhan seksual saat memainkan ponsel.
Perangkat yang baru-baru ini dipresentasikan dalam CES show di Las Vegas ini dibanderol harga USD 129 atau sekitar Rp 1,5 juta. Paketnya sudah disertai aplikasi berbasis iOS maupun android dan bisa di-install di ponsel sendiri maupun pasangan. (fny/jpnn)
Adanya pengaruh buruk kecanduan teknologi, khususnya ponsel, mendorong sebuah perusahaan untuk mengembangkan solusinya.
Redaktur & Reporter : Fany
- Sambut 2025, Troben Resmi Ganti Logomark
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- ASUS Zenbook DUO Hadirkan Inovasi Layar Ganda, Cocok untuk Produktivitas Maksimal
- Lebih dari Sekadar Headphone Kedap Air, Suunto Aqua Punya 3 Keunggulan
- Lintas Teknologi Solutions Day 2024, Gabungkan Konferensi & Olahraga